- SEJARAH
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat adalah bagian integral dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada yang berdiri sejak tanggal 9 Desember 2003, dengan mendapatkan izin opreasional SK MENDIKNAS RI: 197/D/O/2003tanggal 9 Desember 2003. Sejak berdiri, Program Studi Ilmu Kesehatan mendapat perhatian begitu besar dari masyarakat Kota Kediri dan kabupaten serta kota sekitarnya, sehingga jumlah pendaftar calon mahasiswa terus meningkat jumlahnya. Hal ini disebabkan program studi ini telah dikelola dan dijalankan sesuai cita-cita, visi dan misi yang jelas, sistematis, dan selalu berusaha memenuhi tuntutan perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat disatu sisi dan tuntutan kebutuhan masyarakat di lain pihak.
Program studi menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas sebagaimana harapan dan perhatian yang demikian besar sejak memperoleh izin operasional maka sejak awal tahun 2008 program studi telah mendapatkan akreditasi pertama dengan predikat “B” pada tahun 2009 dan akreditasi kedua dengan predikat “B” pada tahun 2014. Untuk meningkatkan kualitas program studi kesehatan masyarakat pada tahun 2018 disusun kegiatan pengisian evaluasi diri dan pengisian borang. Adapun tahap kegiatan pengisian evaluasi diri dan pengisian borang dilanjukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
TAHAP PERTAMA : Pada tahun 2016, dilakukan pembentukan tim pengisi evaluasi diri program studi. Susunan tim diajukan oleh Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat sesuai surat permohonan no 334.1/STIKes/3/1.1.9/III/2016 tentang Tim Penyusun Borang dan Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat kepada Ketua Stikes kepada Ketua Stikes untuk mendapat pengesahan. Selanjutnya Ketua STIKes menerbitkan SK no 366.1/STIKes/3/1.1.9/IV/2016 tentang Tim Evaluasi Diri Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, dengan beberapa tugas kerja sebagai berikut:
1. Tim melaksanakan penggalian Visi, Misi dengan metode Diskusi Kelompok Terapan (DKT) untuk proses penggalian data dan tanggapan dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiwa. Dari DKT ini diperoleh rumusan sebagai berikut:
“Menjadi pusat pendidikan Kesehatan Masyarakat Nasional yang professional, berwawasan global dan berkarakter pada tahun 2026”
2. Berdasarkan atas rumusan di atas, tim melakukan diskusi dengan metode curah pendapat atas rumusan visi. Tahap kedua pada bulan april 2016 dengan mengundang dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, stakeholder, pengguna lulusan sarjana dan masyarakat yang telah terdata sebelumnya, RSUD Gambiran Kediri, RSUD Iskak Tulungagung, IAKMI Kota Kediri, PERSAKMI kota Kediri, dan Dinas Kesehatan Kota Kediri), serta masyarakat (Perwakilan dari desa binaan di kelurahan tosaren) Dinas Kesehatan Kediri, Kantor BKKBN dan Kependudukan Kediri. Dari pertemuan tersebut, kemudian tim merumuskan usulan visi dan misi. Hasil diskusi menyimpukan tidak perlu mencantumkan kata Nasional dalam rumusan di atas, karena profesional tidak mengandung batas tetapi fokus, sehingga lebih fleksibel. Juga dianjurkan untuk mencantumkan batas tahun pencapaian visi dan misi yaitu capaian jangka panjang sampai 2026.
Oleh tim penyusun, hasil rumusan disusun dalam satu kalimat selanjutnya dalam bentuk pernyataan capaian dengan waktu sebagai “Menjadi “Menjadi pusat pendidikan Sarjana Kesehatan yang professional dan berwawasan global dan berkarakter pada tahun 2026”
TAHAP KEDUA: Visi kemudian dirumuskan secara lengkap dengan memperjelas operasionalisasi kata kunci “Profesional” dan “Berwawasan Global” serta “Berkaraker”. Yang dimaksud professional adalah pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan tentang ilmu kesehatan masyarakat, pengembangan karakter profesional, dan melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan profesi kesehatan masyarakat serta sesuai kebutuhan masyarakat. Berwawasan global adalah pengembangan wawasan peserta pembelajaran yang komprehensif, dan melahirkan lulusan yang berkarakter dan wawasan global, komprehensif dan berpikir sistem. Sedangkan berkarakter adalah meningkatkan karakter yang mempengaruhi sikap batin yang mempengaruhi segala fikiran, perilaku, budi pekerti, tabiat yang dimiliki sehingga memiliki moral positif. Tahap ini kemudian dilakukan dengan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1. Hasil rumusan tahap kedua dilanjutkan disosialisasikan kepada seluruh mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Hasilnya > 90% menyetujui rumusan yang telah ada, dengan penjelasan atas terjemahan ke tiga kata kunci.
2. Hasil rumusan visi kemudian dilanjutkan dalam pembahasan akhir di Senat STIKes. Penetapan hasil oleh senat menyetujui rancangan akhir yaitu: “Menjadi pusat pendidikan Sarjana Kesehatan yang professional dan berkarakter, berwawasan global tahun 2026”
Rumusan visi juga ditetapkan degan menetapkan tiga kata kunci sebagai berikut:
Profesional : diartikan sebagai Program Studi berkemampuan melaksanaan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat melalui peran Dosen dan mahasiswa untuk peningkatan pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat, pengembangan karakter keilmuan dan kemudian menghasilkan luaran Sarjana Kesehatan Masyarakat yang memiliki kemampuan sesuai delapan kompetensi dan berkarakter Miracle (Manajer Innovator Reseacher Apprenticer Communitarian Leader dan Educator) dalam melaksanakan standar pelayanan profesi kesehatan masyarakat. Professional juga diterjemahkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengelola layanan kesehatan di tingkat pertama (human resources for primary health care)
Berwawasan Global: diartikan sebagai Program Studi memiliki kemampuan dalam mengembangkan wawasan peserta pembelajaran yang komprehensif, dan melahirkan lulusan yang berkarakter dan wawasan internasional, dan berpikir systematis.
• Berkarakter: diterjemahkan sebagai Program Studi memiliki kemampuan melaksanaan pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan meningkatkan karakter yang mempengaruhi sikap batin yang mempengaruhi segala fikiran, perilaku, budi pekerti, tabiat yang dimiliki sehingga memiliki moral positif, selain itu mewujudkan mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang entrepreneur.
TAHAP KETIHGA : tim merumuskan misi dan tujuan sesuai dengan terjemahan visi. Tahap ini dilakukan dengan cara merumuskan visi ke dalam Misi Tridharma pendidikan tinggi serta pengembangan jejaring. Selain itu, juga dilakukan penetapan rumusan tujuan yaitu dengan merumuskan kalimat untuk melaksanakan secara konsisten pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta pengembangan jejaring untuk melahirkan sarjana yang memiliki kualitas dengan beberapa kriteria utama yaitu ukuran ketepatan waktu studi dengan IPK yang memadai, memiliki kemampuan melaksanakan penelitian dan mengaplikasikan dalam bentuk penulisan jurnal serta penerapannya kelak dalam tugas sebagai seorang sarjana. Rumusan ini juga dilengkapi degan sasaran-sasaran ideal dan praktis yang harus dicapai dengan rentang waktu yang jelas, dan ditulis dalam bentuk matrik.
Hasil lengkap VMTS Program Sarjana Kesehatan Masyarakat ditetapkan dalam rapat kerja STIKes Surya Mitra Husada untuk ditindak lanjuti dengan menerbitkan Surat Keputusan Ketua STIKes Surya Mitra Husada Kediri nomor 3861/STIKes/3/1.1.9/VII/2016 tentang Hasil Visi Misi Tujuan dan sasaran Program Sarjana Kesehatan Masyarakat
Untuk membuat VMTS dapat dipahami oleh seluruh unsur dalam pengembangan program sarjana, maka dilaksanalan sosialisasi visi dan misi kepada mahasiswa melalui kegiatan Matrikulasi, kepada dosen dan tenaga kependidikan dalam Rapat Koordinasi Akademik pada setiap Semester ganjil Tahun Ajaran Baru. Selanjutnya sosialisasi secara terus menerus dilaksanakan ke segenap civitas akademika, ke lingkungan internal maupun eksternal kampus melalui website www.stikesstrada.ac.id/akademik/ilmu-kesehatan-masyarakat , ke stakeholders dan ke masyarakat umum melalui berbagai media cetak (radar Kediri) dan elektronik (radio Andhika FM dan dhoho TV) . Buku Pedoman Akademik, brosur,Youtube dan terpasang di tempat yang strategis di kampus (ruang dosen, lobi, papan pengumuman, ruang kelas, ruang administrasi)